Sahabat kang ahya mungkin diatara kita pernah mendengar mengenai statemen yang menyatakan bahwa orang yang membaca qur’an dapat dikatagorikan menjadi bebarapa golongan sesuai dengan ilmu ang dipelajari
1. Membaca Al-Quran berdasarkan ilmu tahsin
2. Membaca Al-Quran berdasarkan ilmu tajwid
3. Membaca Al-Quran berdasarkan ilmu qiro’ah
4. Membaca Al-Quran berdasarkan ilmu Tafsir
Jadi tidak perlu heran jika ada yang mengamalkan isi Al-Quran namun dari segi bacaan nya gak bagus, atau bagus bacaan Al-Quran nya tapi pemahaman nya mengenai pengamalan nya kurang. Yang penting satu tauhid nya benar
Jeng... jeng ...
Ada ya,,, yang berpemahaman seperti ini cerita nya curhat nieh...
Sahabat Kang Ahya ini sungguh pemahaman yang sangat keliru dan jauh dari sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang yang beriman terhadap Al-Quran
Jadi beriman dan beragama itu harus berdasarkan ilmu dari generasi Sholeh terdahulu yang memegang Sunnah
Nah... ini yang baru benar.
Ketika kita beriman kepada Al-Quran maka kita harus menguasai ilmu Baca Al-Quran baik dari segi Tajwid nya, Qiro’ah nya ( Seni membaca Al-Quran ), pemahaman apa yang terkandung dalam setiap ayat yang dibaca dengan mempelajari ilmu tafsir nya.
Inilah baru membaca Al-Quran dengan benar sehingga mereka menjadi apa yang disifati Al-Quran
إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًا
“
sungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka” dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya)” (QS. Al-Anfal: 2)
Sahabat Bisa dibayangkan bagaimana seseorang akan bisa menghayati dan mentadaburi Al-Quran apa bila membaca nya tidak sesuai tajwid pasti makna nya akan salah dan yang lebih parah lagi akan membuat sakit hati dan rasa tertindih Gunung ketika orang yang mengerti kaedah membaca Al-Quran medengarkan bacaan yang salah.
Bahasa nya sekarang nie ya... masa sih Kalamullah yang Maha Mulia yang diturunkan kepada sebaik-baik utusan baginda Rasulullah SAW baca nya ngasal..
Kan kebangetan yah ,,,
Benarlah Nabi Muhammad SAW
وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلا
“
dan bacalah Al Qur’an dengan tartil” (QS. Al Muzammil: 4).
Ali bin Abi Thalib menjelaskan makna tartil dalam ayat,
”Mentajwidkan huruf-hurufnya dengan mengetahui tempat-tempat berhentinya”. (Syarh Mandhumah AlJazariyah, hlm. 13)
Ibnu Abbas mengataan,
بينه تبييناً
Dibaca dengan jelas setiap hurufnya.
Abu Ishaq mengatakan,
والتبيين لا يتم بأن يعجل في القرآة، وإنما يتم التبيين بأن يُبيِّن جميع الحروف ويوفيها حقها من الإشباع
Membaca dengan jelas tidak mungkin bisa dilakukan jika membacanya terburu-buru. Membaca dengan jelas hanya bisa dilakukan jika dia menyebut semua huruf, dan memenuhi cara pembacaan huruf dengan benar. (Lisan al-Arab, 11/265).
Imam Ibnu Katsir menjelaskan:
وَقَوْلُهُ: {وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلا} أَيِ: اقْرَأْهُ عَلَى تَمَهُّلٍ، فَإِنَّهُ يَكُونُ عَوْنًا عَلَى فَهْمِ الْقُرْآنِ وَتَدَبُّرِهِ
Pertanyaan nya sekarang ini kang Terus ilmu tahsin itu untuk apa ,,, ?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sebaik-baik manusia ialah pada generasiku, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 3651, dan Muslim, no. 2533)
Bagaimana supaya kita bisa memahami Al-Quran dengan baik di tengah zaman yang seperti ini Jauh dari masa Sahabat Rasulullah SAW.
Benar sekali luangkanlah waktu untuk belajar Ilmu Tafsir Al-Quran, dengan hadir di pengajian-pengajian Tafsir Al-Quran, Video youtube, dan yang terpenting membeli kitab tafsir boleh berupa Hard Book atau Soft Book. Yang penting dipelajari
Dengan wasilah belajar tersebut akan membuat kita paham apa yang dimaksud dengan pelajaran-pelajaran dalam Al-Quran, ketika paham tentu untuk mengamalkan nya akan lebih mudah
Sahabar Rasulullah SAW juga begitu
ð Hadits sahabat belajar Al-Quran 10 ayat
At-Tirmidzi meriwayatkan hadits dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari al-Qur-an, maka baginya satu kebajikan, dan satu kebajikan tersebut dilipat-gandakan menjadi 10 kali lipatnya, aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf (HR. Tirmidzi )
Ayat Al-Quran diturunkan berngsur
Hadits nabi nabi mengajarkan ilmu per pekan
Nah,,, ilmu tahsin itu ilmu baru
yang berkembang dalam rangka memperbaiki bacaan yang sudah mempelajari Tajwid
dan Kaedah baca Al-Quran tapi gak sempurna, ini bisa jadi belajar dengan guru
yang memang belum sempurna dalam penguasaan ilmu atau kecerdasan murid yang
belajar belum mumpuni sehingga perlu diadakan perbaikan agar sempurna bacaan Al-Quran.
Jadi yang belum belajar tajwid
jangan langsung belajar tahsin ya,,, gak nyambung hehehe.
Jadi sahabat seseorang yang belajar
qiroah Al-Quran yang benar sesuai dengan kaedah tajwid insyaAllah tidak perlu
belajar tahsin, makanya penting bagi kita untuk pandai memilih guru ngaji yang
benar-benar mumpuni dalam membaca Al-Quran agar tidak banyak mengahabiskan
waktu untuk pengulangan.
Selanjut nya pemahaman Makna Al-Quran
itu sangat penting jadi bukan suatu ilmu cabang yang berbeda ya, karena dengan
pemahaman Al-Quran yang benar berdasarkan pemahaman sahabat radhiallahu anhum, karena
mereka yang tahu betul tentang ayat tersebut karena ayat tersebut turun bersama
mereka. Sehingga mereka menjadi generasi terbaik dalam mengamalkan nya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ
“Sebaik-baik manusia ialah pada generasiku, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 3651, dan Muslim, no. 2533)
Bagaimana supaya kita bisa memahami Al-Quran dengan baik di tengah zaman yang seperti ini Jauh dari masa Sahabat Rasulullah SAW.
Benar sekali luangkanlah waktu untuk belajar Ilmu Tafsir Al-Quran, dengan hadir di pengajian-pengajian Tafsir Al-Quran, Video youtube, dan yang terpenting membeli kitab tafsir boleh berupa Hard Book atau Soft Book. Yang penting dipelajari
Dengan wasilah belajar tersebut akan membuat kita paham apa yang dimaksud dengan pelajaran-pelajaran dalam Al-Quran, ketika paham tentu untuk mengamalkan nya akan lebih mudah
Sahabar Rasulullah SAW juga begitu
ð Hadits sahabat belajar Al-Quran 10 ayat
At-Tirmidzi meriwayatkan hadits dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لاَ أَقُوْلُ الَم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ، وَلاَمٌ حَرْفٌ، وَمِيْمٌ حَرْفٌ.”
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari al-Qur-an, maka baginya satu kebajikan, dan satu kebajikan tersebut dilipat-gandakan menjadi 10 kali lipatnya, aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf (HR. Tirmidzi )
Sahabat agar tidak bosan dan
terasa berat maka belajar nya harus setahap-setahap gak langsung kesusu alias
keburu-buru banyak, nanti nya malah jadi lupa
Ayat Al-Quran diturunkan berngsur
وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلًا
“Dan Al-Qur`an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian” (Q.S. Al-Israa`:106).
Hadits nabi nabi mengajarkan ilmu per pekan
Imam Muslim dalam Shahihnya (no. 7307) menulis riwayat dari Syaqiq Abu Wail, beliau berkata :
(
قَالَ كَانَ عَبْدُ اللَّهِ يُذَكِّرُنَا كُلَّ يَوْمِ خَمِيسٍ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ إِنَّا نُحِبُّ حَدِيثَكَ وَنَشْتَهِيهِ وَلَوَدِدْنَا أَنَّكَ حَدَّثْتَنَا كُلَّ يَوْمٍ. فَقَالَ مَا يَمْنَعُنِى أَنْ أُحَدِّثَكُمْ إِلاَّ كَرَاهِيَةُ أَنْ أُمِلَّكُمْ. إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَخَوَّلُنَا بِالْمَوْعِظَةِ فِى الأَيَّامِ كَرَاهِيَةَ السَّآمَةِ عَلَيْنَا.
“Adalah Abdullah bin Mas’ud t memberikan pelajaran kepada kami setiap hari Kamis, ada salah seorang yang berkata kepadanya : ‘Wahai Abu Abdur Rokhman, kami menyukai pelajaranmu dan kami biasa menghadirinya, kami sangat mengharapkan agar engkau berkenan menyampaikannya setiap hari’. Ibnu Mas’ud t menjawab : ‘tidak ada yang membuatku keberatan untuk menyampaikan pelajaran kepada kalian, selain aku khawatir kalian akan bosan, sesungguhnya Rasulullah r mengatur penyampaian nasehatnya pada hari tertentu, khawatir akan membuat kami jenuh”.
Semoga coretan ini bisa bermanfaat, jangan sampai kita berpendapat ilmu Al-Quran pengamalan nya berdasarkan cabang ilmu Al-Quran, padal ilmu tersebut disusun oleh ulama –ulama kita yang mulia agar memudahkan umat ini membaca dan mengamalkan Al-Quran dengan benar
Ayat quran sebagai petujuk dan pembeda
شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ
(
Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). QS. Al-Baqarah [2] : 185
https://muslim.or.id/25422-apakah-wajib-membaca-al-quran-dengan-tajwid.html
https://konsultasisyariah.com/23707-apa-makna-membaca-al-quran-dengan-tartil.html
https://almanhaj.or.id/3319-tabarruk-dengan-membaca-al-quran-al-karim.html
http://alquranalhadi.com/index.php/kajian/tema/288/sebagai-petunjuk