Tanah Projakal Graha km 5 Balikpapan



Balikpapan kota penyanggah Ibu Kota Negara

Saat nya memilih Asset Tanah disini

Tersedia asset Tanah lokasi strategis Projakal Graha KM 5 Akses kelokasi hanya 500 Meter dari jalam raya


✅ Dekat kawasan industri dab perkantoran 

✅ Dekat Kuliner Balikpapan

✅ Dekat Sarana Pendidikan Kampus Poltekba & STT Migas

✅ Kawasan Berkembang Balikpapan

✅ Dekat Kawasan Peumahan




Nampak lingkungan sekitar Tanah Projakal Graha km 5  Balikapapan


Penawaran Harga Spesial 

Hanya 

450.000.000

Yukss Cek lokasi nya segera ❗



#tanahkavlingsiapbangun #kavlingbalikpapan #propertybalikpapan #tanahkavling #kavlingtengahkota #bandarabalikpapan #airport #ibukotanegara #ikn #rumahbalikpapan


Read More

SOLD OUT :Tanah Piggir jalan Besar Teritip dekat Puskopat


Bismillah 

Tanah Pinggir Jalan Besar Mulawarman Balikpapan Handil 

Lokasi Teritip dekat dengan Pom Bensin 

Luas Tanah 635 M² ( 16.5 x 39 )

Lahan Datar dan Tanah Keras

Legalitas SHM 


Lokasi : https://maps.app.goo.gl/P4k9tLUp67k2imDp6 


Keunggulan :

- Dekat wisata pantai Lamaru dan Balikpapan

- Dekat industri

- Dekat Pasar Tradisioanl Manggar

- Dekat Pom Bensin

- Dekat dengan Perumahan

- 25 Menit Bandara Balikpapan

- 30 Menit Swalayan 




Info : wa.me/6285386599836 


#tanahkavlingsiapbangun #kavlingbalikpapan #propertybalikpapan #tanahkavling #kavlingtengahkota #bandarabalikpapan #airport #ibukotanegara #ikn #rumahbalikpapan #ruko #kavlingruko 
Read More

Dzikir dengan Alat Bantu Tasbih

 DZIKIR DENGAN ALAT TASBIH 


a. Hukum awal menghitung tasbih menggunakan jari jemari 

Dari Yusairah seorang wanita Muhajirah, dia berkata, 

قَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْكُنَّ بِالتَّسْبِيحِ وَالتَّهْلِيلِ وَالتَّقْدِيسِ وَاعْقِدْنَ بِالْأَنَامِلِ فَإِنَّهُنَّ مَسْئُولَاتٌ مُسْتَنْطَقَاتٌ وَلَا تَغْفُلْنَ فَتَنْسَيْنَ الرَّحْمَة 

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada kami, “Hendaknya kalian bertasbih (ucapkan subhanallah), bertahlil (ucapkan laa ilaha illallah), dan bertaqdis (menyucikan Allah), dan hitunglah dengan ujung jari-jemari kalian karena itu semua akan ditanya dan diajak bicara (pada hari kiamat), janganlah kalian lalai yang membuat kalian lupa dengan rahmat Allah.” (HR. Tirmidzi, no. 3583 dan Abu Daud, no. 1501 dari hadits Hani bin ‘Utsman dan dishahihkan oleh Imam Adz-Dzahabi. Sanad hadits ini dikatakan hasan oleh Al-Hafizh Abu Thahir) 

b. Bertasbih dengan alat tasbih atau alat hitung lain nya 

وَعَنْ سَعْدٍ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، أَنَّهُ دَخَلَ مَعَ رَسُولِ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، عَلَى امْرَأَةٍ وَبَيْنَ يَدَيْهَا نَوىً – أَوْ حَصَىً – تُسَبِّحُ بِهِ فَقَالَ : (( أُخْبِرُكِ بِمَا هُوَ أيْسَرُ عَلَيْكِ مِنْ هَذَا – أَوْ أفْضَلُ – )) فَقَالَ : (( سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ فِي السَّمَاءِ ، وَسُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ فِي الأَرْضِ ، وَسُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ مَا بَيْنَ ذَلِكَ ، وَسُبحَانَ اللهِ عَدَدَ مَا هُوَ خَالِقٌ ، وَاللهُ أَكْبَرُ مِثْلَ ذَلِكَ ، وَالحَمْدُ للهِ مِثْلَ ذَلِكَ ؛ وَلاَ إلَهَ إِلاَّ اللهُ مِثْلَ ذَلِكَ ، وَلاَ حَولَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ مِثْلَ ذَلِكَ )) . رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ )) . 

Dari Sa’ad bin Abu Waqqash radhiyallahu ‘anhu bahwa ia bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke tempat seorang wanita dan di hadapannya ada beberapa biji atau beberapa kerikil yang digunakan untuk menghitung tasbihnya. Beliau pun bersabda, “Tidakkah engkau suka kalau aku beritahukan padamu tentang sesuatu yang lebih mudah untukmu daripada ini—atau lebih utama–?” Selanjutnya beliau bersabda, “Yaitu Mahasuci Allah sebanyak hitungan yang diciptakan oleh-Nya di langit. Mahasuci Allah sebanyak hitungan yang diciptakan oleh-Nya di bumi. Mahasuci Allah sebanyak hitungan yang ada di antara langit dan bumi. Mahasuci Allah sebanyak ciptaan-Nya Yang Dia ciptakan. Allah Mahabesar seperti itu, segala puji hanya bagi Allah seperti itu, tiada Ilah kecuali Allah seperti itu, dan tiada daya serta tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah seperti itu pula.” (HR. Tirmidzi, ia menyatakan bahwa hadits ini hasan) [HR. Tirmidzi, no. 3568 dan Abu Daud, no. 1500. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly mengatakan bahwa hadits ini dha’if dalam Bahjah An-Nazhirin, 2:463] 


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah membagi hukum tasbih sebagai berikut: 

1- Jika ada kebutuhan untuk menggunakan biji tasbih, maka dibolehkan. 

2- Jika untuk memamerkan amalan dan agar disebut orang yang  rajin dzikir dengan memamerkan biji tasbih sambil mengalungkan atau memakai gelang di tangan, maka seperti itu diharamkan dan termasuk dalam perbuatan riya’. 


Catatan : 


1.  berdzikir menggunakan tasbih merupakan cara yang tidak disukai generasi salaf, berdasarkan Atsar berikut : 

- Atsar Aisyah, yaitu ketika melihat seorang wanita dari Bani Kulaib yang menghitung dzikirnya dengan bijian. Aisyah berkata,”Mana jarimu?” 

- Atsar Abdullah bin Mas’ud, dari Ibrahim berkata: 

كَانَ عَبْدُ اللهِ يَكْرَهُ العَدَّ وَيَقُوْلُ أَيَمُنُّ عَلَى اللهِ حَسَنَاتِهِ 

Abdullah bin Mas’ud membenci hitungan (dengan tasbih) dan berkata,”Apakah mereka menyebut-nyebut kebaikannya di hadaan Allah 

2. Berzikir dengan tasbih ulama banjàr menekan lebih kepada tadabur makna dzikir sehingga fokus nya bukan pada jumlah 

3. Lebih utama menggunakan jari dari pada alat karena Rasul dan Sahabat lebih menekan kepada hal demikian, hadits riwayat menggunakan jari derajat nya banyak di dhoifkan ulama


Referensi :

rumaysho.com/17269-dalil-bolehnya-berdzikir-dengan-biji-tasbih.html


Read More

Sholat Sunnah Rawatib

 Sholat sunnah Rawatib 


A. Sholat sunnah Muakad 


Shalat sunnah rawatib ada 12 rakaat: 


• 4 rakaat sebelum dzuhur dengan 2 salam, 

• 2 rakaat setelahnya dengan sekali salam, 

• 2 rakaat setelah maghrib dengan 1 salam, 

• 2 rakaat setelah isya dengan 1 salam, 

• 2 rakaat sebelum shubuh dengan 1 salam. 


Dan Rasulullah Shalallahu’alaihi wa Sallam selalu menjaga ke-12 rakaat tersebut ketika beliau sedang tidak bepergian. Beliau bersabda, 

من صلى ثنتي عشرة ركعة تطوعا في اليوم والليلة ، بني له بهن بيت في الجنة 

“barangsiapa yang shalat sunnah 12 rakaat dalam sehari semalam, Allah akan bangunkan untuknya rumah di surga” (HR. Muslim no. 728).

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنَ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ 

“Barangsiapa merutinkan shalat sunnah dua belas rakaat dalam sehari, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga. Dua belas rakaat tersebut adalah empat rakaat sebelum Zhuhur, dua rakaat sesudah Zhuhur, dua rakaat sesudah Maghrib, dua rakaat sesudah ‘Isya, dan dua rakaat sebelum Shubuh.” (HR. Tirmidzi, no. 414. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan) 

Sholat rawatib juga bisa dikerjakan dengan jumlah 10 Rakaat 

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan, 

حَفِظْتُ مِنَ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – عَشْرَ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِى بَيْتِهِ ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِى بَيْتِهِ ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الصُّبْحِ 

“Aku menghafal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sepuluh rakaat (sunnah rawatib), yaitu dua rakaat sebelum Zhuhur, dua rakaat sesudah Zhuhur, dua rakaat sesudah Maghrib di rumahnya, dua rakaat sesudah ‘Isya di rumahnya, dan dua rakaat sebelum Shubuh.” (HR. Bukhari, no. 1180)


B. Keutamaan sholat Rawatib Ghoiru Muaakad 

- Sholat Sunnah Rawatib 4 Rakaat Sebelum Sholat Dzuhur dengan 2 Salam dan Sholat 4 rakaat sesudah Sholat Dzuhur 4 Rakaat dengan 2 salam 

من حافظ على أربع قبل الظهر وأربع بعدها حرمه الله على النار 

“barangsiapa yang shalat 4 rakaat sebelum dan sesudah dzuhur, maka Allah mengaharamkan neraka untuknya” (HR. Tirmidzi no. 428, Abu Daud no. 1269, An Nasa-i no. 1816). 

- 4 Rakaat Sholat Sunnah Qobliah Asar dengan 2 salam 

Rasulullah Shalallahu’alaihi wa Sallam, 

رحم الله امرأ صلى قبل العصر أربعا 

“Allah akan merahmati urusan seseorang bila ia shalat 4 rakaat sebelum shalat ashar”. ( HR. Ahmad, tirmidzi, dan laib nya dari Ibnu Umar Radiyallahu’anhuma ) 

- Sholat sunnah 2 Rakaat antara Azan dan Iqomah 

Rasulallah Shalallahu’alaihi wa Sallam bersabda, 

بين كل أذانين صلاة ، بين كل أذانين صلاة” وقال في الثالثة : “لمن شاء 

“di setiap 2 adzan terdapat shalat, di setiap 2 adzan terdapat shalat, beliau berkata yang ketiga kalinya: bagi siapa yang menginginkan untuk melakukannya”. (HR. Al Bukhari no. 627, Muslim no. 828). 

- Sholat Sunnah Qobliah Maghrib 

صلوا قبل المغرب ، صلوا قبل المغرب” ثم قال : “لمن شاء 

“shalatlah kalian sebelum maghrib, shalatlah kalian sebelum maghrib, beliau berkata yang ketiga kalinya: bagi siapa yang menginginkan untuk melakukannya”. (HR. Al Bukhari nol 1183). 


C. Keutamaan Sholat Rawatib / Thatawwu sebagai pelengkap dari kekurangan sholat Fardhu 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ   

Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab dari seorang hamba adalah shalatnya. Apabila bagus maka ia telah beruntung dan sukses, dan bila rusak maka ia telah rugi dan menyesal. Apabila kurang sedikit dari shalat wajibnya maka Rabb k berfirman: “Lihatlah, apakah hamba-Ku itu memiliki shalat tathawwu’ (shalat sunnah)?” Lalu shalat wajibnya yang kurang tersebut disempurnakan dengannya, kemudian seluruh amalannya diberlakukan demikian. [HR at-Tirmidzi]


Sumber: 

https://muslim.or.id/27304-shalat-sunnah-rawatib.html

https://rumaysho.com/23169-manhajus-salikin-10-rakaat-shalat-sunnah-rawatib-dalam-sehari.html

https://almanhaj.or.id/23457-menggemarkan-shalat-sunnah-rawatib-2.html

Read More